PROFIL NAGARI
- Sejarah Nagari
Nagari Lunang Barat Kecamatan Lunang Silaut adalah salah satu Nagari Pecahan dari Nagari Lunang induk yang Telah dimekarkan pada tahun 2009. Yang mempunyai jarak tempuh dari kecamatan 5 km dan jarak dari kabupaten Sekitar 174 km. Pada mulanya adalah Desa talang sari yang merupakan sebagian wilayah Nagari lunang Kecamatan Pancung Soal, yang kemudian kecamatan tersebut dimekarkan, jadilah kecamatan Lunang Silaut dan kemudian tahun 2012 kecamatan Lunang silaut dimekarkan kembali dan jadilah kecamatan Lunang pada saat ini, sehingga Nagari Lunang Barat bagian dari kecamatan Lunang.
Nagari Lunang Barat merupakan daerah transmigrasi Lunang II dan Lunang III pada tahun 1981 dan tahun1982 mulailah daerah ini di huni oleh masyarakat yang berasal Trasnmigrasi Lokal ( Sumbar ) dan dari jawa tengah, Jawa timur dan Jawa barat, yang terdiri dari Kab. Magelang, Temanggung, Kendal dan Semarang ( jawa tengah ). Yang dari jawa timur yaitu Ngawi, Madiun, Ponorogo, dan jawa barat dari Tangerang, Indramayu, dan Kuningan dan Yang Transmigrasi Lokal Berasal dari Balai selasa, Kumbung, Lunang dan Kambang, Juga sebagian dari bayang dan Painan.
Pada tahun 1987/1988 Proyek transmigrasi Lunang II dan Lunang III diserahkan oleh departemen Transmigrasi kepada Pemda tingkat II Pesisir selatan yang awalnya daerah ini dua UPT yaitu UPT Lunang II dan UPT Lunang III, dan terdiri dari Tiga Blok yaitu: Blok B, Blok C dan Blok D dari 3 Blok inilah yang menjadi Dua Desa yaitu Lunang II dan Lunang III. Untuk Lunang II terdiri Blok B : 2 Dusun dan Blok C : 3 Dusun, sedangkan Lunang III Blok C: 2 Dusun dan Blok D : 3 Dusun. Sehingga berjumlah 10 Dusun. Sbb :
- Tanjung Raya 6 . Sumber Sari
- Talang Puri Margo Mulyo
- Mekar Jaya Tanjung Mulyo
- Wungu Reja Tanjung Mulyo
- Mekar Sari Ujung Jaya
Pada tahun 1983/1984 dengan berlakunya Undang –undang Nonmor 5 tahun 1978 UPT Lunang II dan III berobah menjadi 2 Desa Talang Sari dan desa Tanjung Sari. Sedangkan mengenai desa Talang sari di ambil dari: Talang berarti aliran, sedangkan sari adalah isi yang inti ( jadi suatu aliran yang didalamnya terkandung isi yang inti ) sedangkan desa Tanjung Sari diambil dari Tanjung adalah tanah dataran sedangkan sari adalah isi yang inti ( jadi suatu dataran yang di dalamnya terkandung isi yang inti ) kemudian nama eks desa di jadikan nama-nama. didesa Talang sari dan Tanjung sari.
Semenjak berlakunya Undang-undang nomor 5 tahun 1978 maka UPT Lunang II dan III berubah menjadi Desa Talang Sari dan Desa Tanjung Sari dan telah mempunyai pemerintahan yang mandiri untuk mengatur rumah tangga sendiri di bawah kepemipinan Kepala desa.
Pada tahun 1984 s/d 1985 Desa Talang sari dan Desa Tanjung sari masih berstatus desa swadaya, karena kegigihan dan keuletan masyarakat bersama Pemerintahan Desa Talang Sari dan Tanjung Sari tahun 1987s/d 1988 desa Talang sari dan Tanjung sari meningkat menjadi desa swasembada sehingga menjadi juara II tingkat kecamatan dan pada tahun 1988 karena kegagalan dalam penempatan rangking masyarakat bahu membahu membangun wilayah desa Talang sari untuk mencapai ketertinggalan dengan melaksanakan berbagai macam kegiatan yang di dukung oleh swadaya.
Setelah berlakunya Undang –undang otonomi daerah terjadi banyak perubahan Paradigma sehingga kebijakan Pemerintah daerah mengembalikan fungsi dan tupoksinya sesuai daerah masing-masing maka keluarlah PERDA yang mengatur kembali ke Nagari. Dengan peraturan daerah kembali ke Nagari maka desa talang sari dan tanjung sari telah berubah dan bergabung kembali ke induk Nagari Lunang, menjadi kampung talang sari dan tanjung sari dan terbagi menjadi bagian-bagian kecil yaitu :
- Talang sari I Tanjung Sari I
- Talang sari II Tanjung sari III
- Talang sari III Tanjung sari IV
- Talang sari IV
- Tanjung Sari I
Dalam perkembangan ternyata dengan dipisahkan kampung-kampung tersebut dan menginduk kepada Nagari Lunang mengalami perubahan dratis dalam bentuk kesadaran bersama untuk membangun wilayah yang selama ini kuat dan terarah, dan dalam perkembangan selanjutnya terjadi gradasi disegala aspek kehidupan, karena tidak menyatunya kepentingan yang sama antar kampung yang terjadi justru kompetisi yang tidak terkendali. Maka setelah hampir 10 tahun baru dibukanya kran kesempatan mengajukan kembalinya bersatu, Talang Sari I s/d IV dan Tanjung Sari I s/d IV dalam satu wadah pemerintahan otonomi/ mandiri dalam bentuk pemerintahan Nagari, maka bergulirlah pengajuan pemekaran dari Nagari Lunang yang pada awalnya terdiri dari satu Nagari induk dengan membawahi beberapa kampung eks desa.
Setelah mengalami banyak usaha keras dan kesadaran bersama pentingnya membangun wilayah yang didasari pada kepentingan dan tujuan yang sama maka pada tahun 2009 eks Desa Talang Sari dan Tanjung Sari mendapat persetujuan pemerintah untuk menjadi satu wilayah Pemerintahan Nagari dengan menyatukanya kembali 8 kampung di Talang Sari dan Tanjung sari dalam satu wadah pemerintahan Nagari yaitu Nagari Lunang Barat.
Nama Nagari Lunang Barat diambil berdasarkan persetujuan dan mufakat bersama masyarakat eks Desa Talang Sari dan Tanjung Sari serta melibatkan ninik mamak, cerdik pandai, alim ulama, pemuda dan bundo kanduang sebagai wujud solidaritas dan kebersamaan dalam wilayah sehingga tidak menghilangkan “Asal Usul ” kesejarahan keberadaan masyarakat eks Talang Sari dan Tanjung Sari di kenagarian Lunang, serta sejalan juga dengan lelak dan posisi geografisnya eks Talang Sari dan Tanjung sari berada pada posisi barat kenagarian Lunang sehingga diambilah nama pemerintahanya bernama Nagari Lunang barat.
Ternyata perjalanan sejarah pemerintahan Nagari Lunang Barat tidak berhenti sampai di situ Dengan adanya kesepakatan untuk mekar kembali maka Nagari Lunang Barat mekar menjadi tiga Nagari yaitu: Nagari Lunang Dua, Nagari Lunang Tiga dan Nagari Lunang Barat.
Semenjak penjajahan Belanda sampai dengan Tahun 1974 Nagari Lunang Barat masih Hutan belantara dan mulai tahun 1974 baru ada penghuni yang berasal dari balai selasa dengan bukak lahan sendiri, pada saat itu masih di pimpin oleh pemangku adat minang Kabau, yang akhirnya mengikuti program pemerintah ikut masuk Transmigrasi lokal (Translok) pada Tahunn 1981 pada saat itu masih dalam pembinaan Dinas Transmigrasi sampai Tahun 1982.
Tabel 01. Daftar Nama yang pernah Menjabat Di Nagari Lunang Barat
No |
Masa jabatan |
Sistem pemerintahan |
Nama penjabat |
1 |
Tahun 1982 – 1984 |
Masa Pembinaan KUPT |
|
2. |
Tahun 1985 – 1987 |
PJS Kepala Desa |
Rambat Mulyadi |
3 |
Tahun 1988 – 1990 |
Kepala Desa |
Narpan |
4 |
Tahun1991 - |
PJS Kepala Desa |
Mufayat |
5 |
Tahun 1992 - 1994 |
Kepala Desa |
Sudarto |
6 |
Tahun 1994 – |
PJS Kepala Desa |
Sunirjan |
7 |
Tahun 1995 – 1998 |
Kepala Desa |
Tukiran |
8 |
Tahun 1998 - 2000 |
Kepala Desa |
Nanang abdullah |
9 |
Tahun 2001 – 2009 |
menginduk ke Lunang |
Bustami |
10 |
Tahun 2010 – 2015 |
Wali Nagari |
Rambat Mulyadi |
11 |
Tahun 2015 - 2016 |
Pjs Wali Nagari |
Caryanto |
12 |
Tahun 2017- Sekarang |
Wali Nagari |
Supardi |
Dalam perkembangannya Desa sekarang wali Nagari Lunang Barat memiliki prestasi diantaranya :
- Tahun 2007 Juara II Lomba Pawai di Kecamatan.
- Tahun 2016 Juara I Lomba Pawai di Kecamatan ( HUT RI )
- Tahun 2017 juara 1 pawai alegoris di kecamatan
- Tahun 2018 juara II keterbukaan informasi publik 2018 tingkat kabupaten
- Peta dan kondisi Geografis
- Batas Wilayah Nagari
Letak geografi Nagari wilayah Nagari Lunang Barat berada di Titik S 2 17’18.8916” E 101 4’56.9676” dengan batas- batas terletak diantara :
Tabel 02. Batas- batas wilayah Nagari Lunang Barat
Batas |
Nagari |
Kecamatan |
Sebelah utara |
Nagari Lunang |
Lunang |
Sebelah selatan |
Nagari Lunang Sindang |
Lunang |
Sebelah timur |
Nagari Lunang Satu |
Lunang |
Sebelah barat |
Nagari Lunang Dua |
Lunang |
- Luas Wilayah Desa
Tabel. 03 Luas wilayah nagari Lunang Barat
Luas pemukiman |
84.9 ha/m2 |
Luas kampung Tanjung ray |
38,6 ha/m2 |
Luas kampung Talang sari IV |
46 ha/m2 |
Luas perkebunan lahan I |
123 ha/m2 |
Laus Perkebunan Lahan 2 |
1.248 Ha/m2 |
Luas kuburan |
1.00 ha/m2 |
Luas pekarangan |
0.00 ha/m2 |
Luas taman |
1.00 ha/m2 |
Perkantoran |
1.00 ha/m2 |
Luas prasarana umum lainnya |
12.00 ha/m2 |
Total luas |
1.555,5 ha/m2 |
- Demografi
Kondisi umum Nagari Lunang Barat dapat di jelaskan sbb: keadaan Alam, Pemerintahan, Perekonomian, sosial budaya serta perkembangan Nagari.
- Keadaan alam Nagari: Lunang barat bagian dari dari kecamatan Lunang dengan keadaan alam berbentuk dataran dengan suhu 30 ’C.
- Pemerintahan Nagari Lunang Barat berjalan berumur 3 tahun dan dalam perkembanganya semakin membaik dan teratur sesuai dengan peraturan yang ada yang dipipin oleh wali N Dari segi pelayanan administrasi cukup baik dan membentuk kesadaran dengan terkendalinya keamanan dan tidak terjadi keributan dari dalam atau dari luar Nagari walaupun berbeda suku, dan termasuk daerah yang homogen dengan berbagai suku bangsa.
Nagari Lunang Barat Mempunyai luas tanah sekitar 1.457 ha. dan jumlah Penduduk 1.848 orang dan dibagi 2 Kepala kampung. Yang mayoritas penduduknya adalah Eks Tranmigrasi:
Tabel 04. Orbitasi Nagari Lunang Barat
Orbitasi |
|
|
Jarak ke ibu kota kecamatan |
10.00 Km |
|
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan kendaraan bermotor |
0,15 Jam |
|
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor |
2.00 Jam |
|
Kendaraan umum ke ibu kota kecamatan |
0.00 unit |
Tidak |
|
|
|
Jarak ke ibu kota kabupaten/kota |
185.00 Km |
|
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan kendaraan bermotor |
4.00 Jam |
|
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor |
37.00 Jam |
|
Kendaraan umum ke ibu kota kabupaten/kota |
3.00 unit |
Ada |
|
|
|
Jarak ke ibu kota provinsi |
235.00 Km |
|
Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan kendaraan bermotor |
7.00 Jam |
|
Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor |
47.00 Jam |
|
Kendaraan umum ke ibu kota provinsi |
3.00 unit |
Ada |
Tabel 05. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
NO |
|
jumlah |
1 |
Kepala keluarga |
540 KK |
2 |
Laki-laki |
955 Orang |
3 |
Perempuan |
893 Orang |
4 |
Total penduduk |
1848 |
Tabel 06. Jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan
No |
JENIS KELOMPOK |
JUMLAH |
LAKI-LAKI |
PEREMPUAN |
1 |
Belum atau Tidak bekerja |
484 |
247 |
217 |
2 |
Mengurus Rumah Tangga |
343 |
0 |
343 |
3 |
Pelajar/ Mahasiswa |
301 |
167 |
134 |
4 |
PNS |
12 |
7 |
5 |
5 |
TNI |
1 |
1 |
0 |
6 |
POLRI |
0 |
0 |
0 |
7 |
Petani/Pekebun |
423 |
305 |
118 |
8 |
perdagangan |
29 |
13 |
16 |
9 |
Peternak |
0 |
0 |
0 |
10 |
Nelayan dan perikanan |
0 |
0 |
0 |
11 |
Industri |
0 |
0 |
0 |
12 |
Kontruksi |
0 |
0 |
0 |
13 |
Transportasi |
5 |
5 |
0 |
14 |
Karaywan swasta |
96 |
91 |
5 |
15 |
Karyawan BUMN |
3 |
1 |
2 |
16 |
Karyawan BUMND |
0 |
0 |
0 |
17 |
Honorer |
12 |
4 |
8 |
18 |
Buruh harian lepas |
14 |
14 |
0 |
19 |
Buruh perkebunan |
50 |
42 |
8 |
20 |
Buruh nelayan dan perikanan |
0 |
0 |
0 |
21 |
Buruh peternakan |
0 |
0 |
0 |
22 |
Pembantu |
1 |
0 |
0 |
23 |
Tukang Cukur |
0 |
0 |
0 |
24 |
Tukang Listrik |
0 |
0 |
0 |
25 |
Tukang Batu |
0 |
0 |
0 |
26 |
Tukang Batu |
12 |
12 |
0 |
27 |
Tukang sol sepatu |
0 |
0 |
0 |
28 |
Tukang las/pandai besi |
2 |
2 |
0 |
29 |
Tukang jahit |
1 |
0 |
0 |
30 |
Tukang Gigi |
0 |
0 |
0 |
31 |
Penata Rias |
0 |
0 |
0 |
32 |
Penata Busana |
0 |
0 |
0 |
33 |
Penata Rambut |
0 |
0 |
0 |
34 |
Mekanik |
2 |
2 |
0 |
35 |
Seniman |
0 |
0 |
0 |
36 |
Tabib |
1 |
0 |
1 |
37 |
Paraji |
0 |
0 |
0 |
38 |
Perancang busana |
0 |
0 |
0 |
39 |
Penerjemah |
0 |
0 |
0 |
40 |
Imam masjid |
0 |
0 |
0 |
41 |
Anggota DPRI |
0 |
0 |
0 |
42 |
Anggota DPD |
0 |
0 |
0 |
43 |
Anggota BPK |
0 |
0 |
0 |
- Keadaan Sosial Nagari
Narasi tentang keadaan sosial Nagari: Nagari Lunang Barat Merupakan dataran Rendah dan lahan Usahanya adalah Sebagian Tanah Gambut dan sebagian besar tanah mineral, Lahan tersebut dipergunakan untuk pertanian. Dengan jumlah Penduduk 1848 yang terdiri dari laki-laki 955 dan perempuan 893 orang. sedangkan adat istiadat yang berlaku disamping adat minang kabau juga adat jawa yang menjadi khasanah kekayaan budaya di Nagari Lunang Barat. Perlakuan dan budaya yang masih sering tercermin antara lain dalam acara: Perkawinan, khitanan dan kematian, sedangkan pakaian tidak lagi mencerminkan budaya tunggal dan terlihat sangat Nasional.
Nagari Lunang barat telah melaksanakan amanah Perda kembali ke nagari yang dalam kehidupan dan tatanan masyarakat membentuk lembaga-lembaga. Yang di dalamnya terdiri dari unsur Ninik mamak, Alim ulama, cerdik pandai, Bundo kandung serta Pemuda dalam Nagari.
Jiwa sosial dan kegotong royongan lebih dikedepankan, tanpa memandang suku dan golongan, dan ini adalah aset yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat yang terbawa dari asal usul masyarakat jawa pada umumnya.Sehingga penyelenggaraan kematian dan kepentingan bersama tidak lagi terkotak-kotak dalam suku-suku di masyarakat Nagari Lunang Barat.
Tabel 07. jumlah penduduk Nagari Lunang Barat sesuai tingkat Pendidikan
No |
Statistik |
Jumlah |
Laki-laki |
perempuan |
1 |
Tidak /Belum sekolah |
437 |
213 |
224 |
2 |
Belum Tamat SD/Sederajat |
300 |
146 |
154 |
3 |
Tamat SD/sederajat |
535 |
280 |
255 |
4 |
SLTP/Sederajat |
295 |
170 |
125 |
5 |
SLTA/Sederajat |
236 |
126 |
110 |
6 |
Diploma I/II |
11 |
3 |
8 |
7 |
Akademi/diploma III/ S Muda |
12 |
4 |
8 |
8 |
Diploma IV/SI |
21 |
13 |
8 |
9 |
Strata II |
1 |
0 |
1 |
10 |
Strata III |
0 |
0 |
0 |
Tabel 08. Lembaga Pendidikan
No |
Gedung |
jumlah |
alamat |
1 |
TK/PAUD |
2 |
Kampung tanjung Raya |
2 |
SD/MI |
1 |
Kampung Tanjung raya |
3 |
SLTP |
- |
|
- Kesehatan
- Kematian Bayi
No |
|
jumlah |
1 |
Bayi lahir pada Tahun ini |
43 Orang |
2 |
Bayi meninggal Tahun ini |
- 1 Orang |
- Kematian Ibu Melahirkan
No |
|
Jumlah |
1 |
Jumlah ibu melahirkan Tahun ini |
43 Orang |
2 |
Jumlah melahirkan meninggal tahun ini |
1 Orang |
- Cakupan Imunisasi
No |
|
Jumlah |
1 |
Cakupan Imunasasi polio |
51 Orang |
2 |
Cakupan Imunisasi DPT |
48 Orang |
3 |
Cakupan Imunisasi cacar |
- orang |
d.Gizi Balita
No |
|
|
1 |
Jumlah Balita |
81 Orang |
2 |
Balita Gizi Buruk |
2 orang |
3 |
Balita gizi baik |
79 Orang |
4 |
Balita gizi kurang |
- Orang
|
Tabel 08. Pemenuhan air bersih Nagari Lunang Barat
No |
|
|
1 |
Pengguna sumur galian |
171 KK |
2 |
Pengguna air PAM |
360 KK |
3 |
Pengguna sumur bor |
9 KK |
4 |
Pengguna sumur hidran umum |
- KK |
5 |
Pengguna air sungai |
- KK |
Tabel 09.Data Keagamaan Nagari Lunang Barat
No |
Agama |
Jumlah |
1 |
Islam |
1825 Orang |
2 |
Khatolik |
- Orang |
3 |
Kristen |
23 Orang |
4 |
Hindu |
- orang |
5 |
Budha |
- orang |
:
Tabel 10. Data Tempat Ibadah
Jumlah tempat ibadah :
No |
Tempat |
Jumlah |
1 |
Masjid/ Musholla |
10 buah |
2 |
Gereja |
- Buah |
3 |
Pura |
- Buah |
4 |
Vihara |
- Buah |
2.2.3 Keadaan Ekonomi
Keadaan Ekonomi Masyarakat di Lunang Barat pada umumnya usaha di bidang pertanian Kelapa sawit yang serba menggunakan alat manual, sehingga untuk penghasilanyapun apabila harga sawit diatas 1000 Rp/ kg maka kehidupan masyarakat cukup baik. keadaan perekonomian masyarakat cukup baik dengan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sentra perkebunan kelapa sawit dan berbagai kegiatan perekonomian lainya antara lain budi daya dan usaha kecil, kerajinan yang telah menjadi bahagian kehidupan masyarakat Nagari Lunang barat. Sehingga banyak Produk kerajinan makanan dan berbagai kerajinan industri Rumah tangga menjadi produk yang dikenal dari Nagari Lunang Barat antara Lain: Tahu, tempe dan Mobiler.
- TANAMAN PANGAN
Tabel 11. Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian |
45 keluarga |
Tidak memiliki |
341 keluarga |
Memiliki kurang 1 ha |
73 keluarga |
Memiliki 1,0 – 5,0 ha |
58 keluarga |
Memiliki 5,0 – 10 ha |
45 keluarga |
Memiliki lebih dari 10 ha |
20 keluarga |
Jumlah total keluarga petani |
582 keluarga |
|
|
Tabel 12.Luas tanaman pangan menurut komoditas pada tahun ini
Jagung |
12 Ha |
72.00 Ton/ha |
Kacang kedelai |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Kacang tanah |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Kacang panjang |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Kacang mede |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Kacang merah |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Padi sawah |
5.00 Ha |
4.00 Ton/ha |
Padi ladang |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Ubi kayu |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Ubi jalar |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Cabe |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Bawah merah |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Bawang putih |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Tomat |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Sawi |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Kentang |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Kubis |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Mentimun |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Buncis |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Brocoli |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Terong |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Bayam |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Kangkung |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Kacang turis |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Umbi-umbian lain |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Selada |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Talas |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Wortel |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
Tumpang Sari |
0.00 Ha |
0.00 Ton/ha |
B.PERKEBUNAN
Tabel 13. Pemilikan Lahan Perkebunan
Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan |
347.00 keluarga |
Tidak memiliki |
47.00 keluarga |
Memiliki kurang dari 5 ha |
347.00 keluarga |
Memiliki 10 – 50 ha |
2.00 keluarga |
Memiliki 50 – 100 ha |
0.00 keluarga |
Memiliki 100 – 500 ha |
0.00 keluarga |
Memiliki 500 – 1000 ha |
0.00 keluarga |
Memiliki lebih dari 1000 ha |
0.00 keluarga |
Jumlah total keluarga perkebunan |
347.00 keluarga |
Kepemilikan Usaha Perkebunan Yang Dimiliki Negara |
0.00 |
Total Luas Perkebunan |
0.00 |
Tabel 14. Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas
Jenis |
Swasta/negara |
Rakyat |
||
Luas (ha) |
Hasil (kw/ha) |
Luas (ha) |
Hasil (kw/ha) |
|
Kelapa |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Kelapa sawit |
0.00 |
0.00 |
429.00 ha |
10.70 kw/ha |
Kopi |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Cengkeh |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Coklat |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Pinang |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Lada |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Karet |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Jambu Mete |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Tembakau |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Pala |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Vanili |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Jarak pagar |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Jarak kepyar |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Tebu |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Kapuk |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Kemiri |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
Teh |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
0.00 |
- C. PETERNAKAN
Tabel 15. Jenis populasi ternak
Jenis Ternak |
Jumlah Pemilik |
Perkiraan Jumlah Populasi |
Sapi |
34.00 orang |
500 ekor |
Kerbau |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Babi |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Ayam kampung |
235.00 orang |
500.00 ekor |
Jenis ayam broiler |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Bebek |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Kuda |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Kambing |
3.00 orang |
10.00 ekor |
Domba |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Angsa |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Burung puyuh |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Kelinci |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Burung walet |
17.00 orang |
5000.00 ekor |
Anjing |
10.00 orang |
35.00 ekor |
Kucing |
20.00 orang |
40.00 ekor |
Ular cobra |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Burung onta |
.0.00 orang |
0.00 ekor |
Ular pithon |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Burung cendrawasih |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Burung kakatua |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Burung beo |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Burung merak |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Burung langka lainnya |
0.00 orang |
0.00 ekor |
Buaya |
0.00 orang |
0.00 ekor |